Time is Flow

Friday, 31 December 2010

Last Day


hhuuwwaaaaaa....... hari ini hari terakhir UAS bareng temen2 Adm.Keuangan dan Perbankan... seddiihhh... hari terakhir kuliah D3.. hari terakhir di thn 2010.. dan hari ini kita mau ngadain malam tahun baruan bareng.. seneng deh.. jadi seneng apa sedih yaaa... hhmmm campur aduk.. awalnya kita mau ke ancol, tapi berhubung mobil yang tersedia cuma 2 mobil Qday sama Arto, sedangkan yang ikut buanyaaakkk jadinya kita malam tahun baruan di rumah si RI 10 alias kakek alias Rio.. haha.. ga papa deh yang penting kebersamaan diakhir tahun di akhir UAS dan diakhir kuliah... tapi sebelum pada bubar tadi, kita foto2 dulu di plaza.. hmm bener2 hari ini merupakan moment yang takkan terlupakan...

tapi jadinya kumpul2nya mulai jam 5, sedangkan keluar UAS tadi jam 11, yang anak cowo pada sholat jumat trus pulang dulu, yang anak cewe pada nonton.. tapi w sama renie lebih milih ngerem dikampus, makan ditakor trus ke MBRC jadinya main blog dan nulis ini sambil menunggu waktu jam 5 sore... hhmmmmm



Semoga hari ini menjadi hari yang indah..

"kalian sangat berarti, istimewa di hati.. Slamanya rasa ini.. Jika tua nanti kita tlah hidup masing2 'INGATLAH HARI INI"

Saturday, 25 December 2010

UAS Terakhir... with Bank B '08


Semngaattt temen2.. kali ini, adalah UAS terakhir kitaa..... gak terasa yaa kita udah mau lulus aja.. semester besok tinggal menjalinin internship.. dan setelah itu tugas akhir and finaly kitaaa di wisudaaa, Insya Allah Agustus 2011 kita semua diwisuda bareng2 yaa, aammiinn.. sedih rasanya ini semua jadi yg terakhir, semuanya serba terakhir di bulan ini pas banget yaa dipenghujing tahun 2010 di bulan terakhir tahun ini semuanya berakhir.. semoga UAS terakhir ini berjalan lancar,,, SEMANGAT Temen2 Adm Keuangan Perbankan '08....!! sama2 berjuang yaa...!! ^___^

Sunday, 28 November 2010

Renungan Hidup

Kisah ini saya dapatkan dari sebuah blog seseorang, yang diambil dari sebuah milis..

semoga cerita ini bisa menjadi renungan buat kita semuaa...



Karena hujan yang tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan karena hari sudah malam. Dan sampai Ciputat, ini perut sudah tidak bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda di pinggir jalan ciputat. Lagi asyik-asyiknya menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dengan istri dan 2 anaknya. Yang menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong. Dan bapak ini memesan 2 piring nasi dan ayam goreng untuk istri dan anaknya. Pertamanya sih tidak ada yang menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yang menarik hati saya. Ternyata, yang menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri dan anaknya menikmati makanan ini. Sesekali saya melihat anak ini tertawa senang sekali dan sangat menikmati ayam goreng yang dipesan oleh bapaknya. Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan tetapi ada senyum bahagia di wajahnya. Lalu saya mendengar dia berkata “makan yg puas to…ini hari ulang tahunmu…” 

Saya mau nangis mendengarnya. Seorang bapak, dengan keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung, memberi ayam goreng murahan di pinggir jalan, untuk hadiah anaknya ulang tahun. Hampir hampir mau menangis rasanya di warung itu. Segera sebelum air mata tumpah, saya berdiri dan membayar makanan saya, dan juga dengan pelan-pelan saya bilang sama penjaga warung “Mas, tagihan bapak itu, saya yang bayar dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe.”

Lalu lekas lekas saya pergi. Kisah ini ditulis, untuk bahan perenungan, jangan pernah mengeluh. Ingat, kita makan di sushitei, duck king, dan lain-lain tetapi bagi orang di sekitar kita, pecel lele di pinggir jalan adalah makanan mewah buat dia. :’(

Thursday, 14 October 2010

Bank B Trip - Monas -> Melepas sejenak ketegangn untuk menhadapi UTS ^_^


First destination we going to the Puncak in Bogor, but many problem in the way to the campus. so, we arrived at the campus at 11.00 pm. finally, initial goal we canceled.. so we going to the Monas n dinner in the Blok S..



we got in MONAS






Go to the Indonesian Tower






In the Train at the Monas 








Indonesian Tower..  Tower is Monas, hehehe 

Friday, 8 October 2010

OIM Quiz



Olimpiade Ilmiah Mahasiswa UI 05 Oktober 2010
Sesi ke dua Pesertanya dari Fakultas FT, Vokasi, FMIPA, FIB, FISIP dan FH
@Gedung M Lantai 4 FISIP UI Depok.












Thursday, 30 September 2010

Produk Retail Banking di Indonesia

wiyasti dwiandini* 

Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 Tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 Tentang perbankan , bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada mayarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Perbankan memiliki produk retail yang bermacam-macam jenisnya, beberapa yang paling populer yaitu giro, tabungan,  dan deposito. Ketiganya disusun sedemikian rupa dengan berbagai bentuk skema yang menarik bagi nasabah dan menguntungkan bagi bank.

G I R O
       Giro (Demand Deposit) atau sering juga disebut Cheking Account menurut Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah  simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Sedangkan Jumlah Giro yang dimaksud adalah total keseluruhan Giro yang dihimpun oleh bank dalam periode tertentu. Giro ini terdiri dari rekening giro nasabah dan rekening giro lainnya. Rekening Giro, dana berasal dari perputaran working capital (modal kerja) antara lain berasal dari transaksi pembayaran Account Receivable (piutang) , Inventory –stock (persediaan) maupun Account Payable (hutang dagang).Sifatnya sangat berfluktuasi.
Dana yang dihimpun tersebut bagi bank adalah merupakan utang jangka pendek, sebab dana yang tersimpan tersebut dapat ditarik setiap saat sepanjang dananya mencukupi. Setiap penarikan dan penyetoran akan diadministrasikan oleh bank sesuai dengan jenis transaksi dan setiap akhir bulan nasabah menerima laporan transaksi, yang disebut dengan Rekening Koran. Dalam rekening koran diuraikan secara rinci mutasi debt dan mutasi kredit yang terjadi selama bulan laporan. Mutasi Debet mengakibatkan penurunan saldo rekening nasabah, contoh : transaksi penarikan tunai dengan cek, pembebanan biaya, dan lain-lain. Mutasi Kredit mengakibatkan penambahan saldo rekening nasabah, contoh : transaksi setoran tunai, kiriman uang masuk, pemberian jasa giro,dan lain-lain.
          Karena sifat penarikannya yang dapat dilakukan setiap saat tersebut, maka giro-giro ini merupakan sumber dana yang sangat labil bagi bank. Bagi nasabah rekening giro dengan sifat penarikannya tersebut akan sangat membantu dan merupakan alat pembayaran yang lebih efisien. Oleh karena itu rekening giro ini umumnya dimiliki oleh nasabah-nasabah yang membutuhkan alat pembayaran yang lebih efisien dalam memperlancar kegiatan bisnisnya. Dalam pelaksanannya, setiap pemilik rekening giro (giran) diberikan buku cek dan bilyet giro sebagai instrumen untuk melakukan penarikan dana atau pembayaran suatu transaksi. Nasabah juga mendapatkan nomor yang disebut nomor rekening, misalnya 888-15-71341-3, yang tiga digit pertama disebut dengan Branch code ( no. Cabang ), dua digit berikutnya merupakan Product number, lima digit berikutnya disebut Sequence number, dan satu digit trakhir disebut Unique number.


Alat Pembayaran Rekening Giro
* Bilyet Giro : merupakan perintah dari penarik (nasabah) kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah dana pada tanggal tertentu kepada pihak yang identitasnya tercantum di dalam warkat bilyet giro tersebut
Sifat-sifat bilyet Giro : Tidak dapat dibayar tunai, pembayaran dilakukan pada saat jatuh tempo, masa berlaku 70 hari sejak tanggal pembukaan, tidak dapat di batalkan oleh penarik apabila saldo tidak cukup, pembatalan harus disertai dengan alasan yang jelas.
Contoh Bilyet Giro
*   Cek ( Cheque ) : adalah perintah pembayaran tidak bersyarat dari penarik (nasabah) kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada pembawa atau pihak yang identitasnya tercantum pada warkat  pada saat warkat diyunjukkan atas beban rekening penarik.
Sifat-sifat Cek : Dapat dibayar tunai, dapat dibayar setiap saat pada saat ditunjukkan, masa berlaki 70 hari sejak tanggal pembukaanm tidak dapat dibatalkan oleh penarik kecuali disertai surat dari kepolisian apabila hilang, Cross cheque (cek silang) adalah cek yang diberi garis silang dua pada ujung kiri atas cek, cek ini dapat dibayar tunai.
Contoh Cek 

Contoh transaksi giro..
  • Apabila pada tanggal jatuh tempo diterima pinjaman sebesar Rp. 175 milyar dari bank RA, dan dimasukkan ke rekening giro bank WD pada bank RA, maka bank WD akan membukukan dengan jurnal sbb :
D : Giro – Bank RA             Rp. 175.000.000.000,-
K : Pinjaman yg diterima              Rp. 175.000.000.000,-
  • Penarikan Tunai
          Menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai oleh Bank DKI sebesar Rp 15.000.000,00
          D : Giro Andi                   Rp.  15.000.000,00
              K : Kas                                 Rp.  15.000.000,00

  • Penarikan Kliring.
          Ghofur menerbitkan cek sebesar Rp 4.000.000,00 diberikan kepada temannya  Andi seorang nasabah Bank  RA.
         D : Giro Ghofur                   Rp 4.000.000,00
              K :  Bank Indonesia - giro                   Rp 4.000.000,00

·   Penarikan Dengan Amanat
          Andi memerintahkan Bank RA untuk mendebet rekening gironya sebesar Rp 2.000.000,00 untuk dipindahbukukan ke dalam rekening Dini pada Bank RA Cabang Depok.
         D : Giro Andi                   Rp 2.000.000,00
                 K : RAK * Cabang Jakarta           Rp 2.000.000,00

TABUNGAN
Tabungan (Saving Deposit) adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainya yang dapat dipersamakan dengan itu. Alat Penarikan tabungan berupa, Buku tabungan, Slip penarikan, Slip setoran dan Kartu Pelastik.
Di era persaingan perbankan yang ketat ,semua bank berlomba memperebutkan dana masyarakat dalam bentuk tabungan karena dana ini selain di persepsikan sebagai dana murah juga pengendapannya relatif stabil
Produk-produk tabungan oleh perbankan terutama setelah Pakto 27, 1988 sangat berfariasi. Hal tersebut terjadi karena diberikannya kebebasan perbankan untuk menyelenggarakan program tabungan sendiri. Disamping itu ketatnya persaingan antar bank dalam penghimpunan dana ini melalui mobilisasi tabungan menyebabkan bank dipaksa untuk menciptakan jenis program tabungan yang bervariasi disamping tingkat bunga dan hadiah-hadiah yang cukup menarik. Misalnya produk gabungan antara rekening giro dengan tabungan. Biaya dana yang berasal dari tabungan ini dapat digolongkan sebagai dana yang relatif mahal, lebih tinggi dari jasa giro namun lebih rendah dari deposito berjangka.

Era hadiah uang mulai bervariasi dengan hadiah barang baik dalam bentuk kendaraan bermotor(mobil mewah hingga sepeda motor)hingga barang elektronik.Perang produk tabungan hadiah inilah awal mula terjadinya :
§         Kanibalisme produk, : Untuk kejar hadiah tidak jarang ,atas saran dari petugas bank- Marketing Officer, deposan diminta alihkan dana depositonya ke tabungan sesaat dengan tujuan untuk kumpulkan point undian dan siapa tahu bisa raih hadiah utama.
§     Kerancuan produk, : nasabah current account (selanjutnya disebut rekening giro) berupaya mendapatkan hasil yang lebih besar karena jasa giro umumnya lebih kecil dibanding bunga saving (selanjutnya disebut tabungan),belum lagi bila ada undian berhadiah. Dengan pertimbangan ini, nasabah rekening giro lebih suka memarkir dananya di rekening tabungan.
§      Data Tabungan berpotensi tidak akurat, Sering terjadi, banyak bank menawarkan pada nasabah fasilitas standing instruction
untuk melakukan pemindah bukuan dana secara otomatis baik dari tabungan kerekening giro saat nasabah ada penarikan Giro Bilyet maupun Cek ataupun sebaliknya dari rekening giro ke tabungan saat ada kelebihan dana direkening giro.
§  Extra Cost : Peningkatan service perbankan dengan menyediakan ATM,phone banking,online system.
§      Penabung Pasif : bank tidak jarang salah bidik target customer sehingga number of account (jumlah nasabah) yang ada tidak bisa otomatis mengindikasikan suatu customer based, karena banyaknya nasabah pasif.Padahal bank tetap menanggung bebanuntuk memaintain account nya.

Tabungan memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
*      Bank penyelenggara
*      Persyaratan Penabung
*      Jumlah Setoran
*      Pengambilan Tabungan
*      Bunga dan Insentif
*      Penutupan tabungan

Contoh Buku Tabungan


Contoh transaksi tabungan.
  • Apabila Setoran Tunai.
Pada tanggal 13 Agustus 2008 hendak membuka tabungan diBank GTA Cabang Jakarta. Setoran pertamanya Rp 500.000.00 tunai .
D : Kas            Rp. 500.000,-
       K : Tabungan             Rp. 500.000,-
  • Apabila Penarikan Tunai.
Menarik dana tabungannya secara tunai di Bank DKI Jakarta sebesar Rp 200.000,00.
D : Tabungan      Rp. 200.000.000,-
       K : Kas            Rp. 200.000.000,-
  • Apabila setoran pemindahbukuan maka jurnalnya :
D : Rekening tabungan
       K : Tabungan
  • Apabila penarikan pemindahbukuan, maka jurnalnya :
D : Tabungan
       K : Rekening tabungan

DEPOSITO
Simpanan Deposito (Time Deposit) adalah simpanan dari pihak ketiga pada bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya dapat dilakukan dalam pada waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan sehingga deposito dikenal juga sebagai tabungan berjangka. Sedangkan Jumlah Simpanan Berjangka yang dimaksud adalah total keseluruhan Simpanan Berjangka yang dihimpun oleh bank dalam periode tertentu. Sebagaimana layaknya tabungan yang sudah memasyarakat, deposito juga banyak dipilih orang sebagai alternatif lain dalam menyimpan uangnya.

Jenis-Jenis Deposito
*     Deposito Berjangka ( Time/Fixed Deposit )
Sumber dana ini memiliki ciri-ciri pokok yaitu jangka waktu penarikannya tetap, oleh karena itu sering disebut time deposit umumnya memiliki jangka waktu jatuh tempo 1,3,6,12 bulan dan 24 bulan dengan suku bunga berbeda. Deposito bejangka ini hanya dapat ditarik atau diuangkan pada saat jatuh temponya oleh pihak yang namanya tercantum dalam bilyet deposito. Oleh karena itu deposito bejangka merupakan simpanan atas nama. Selanjutnya, deposito yang ditarik sebelum waktu jatuh tempo sebagaimana yang diperjanjikan, bank mengenakan penalty kepada deposan dan hak pendapatan bunga tidak diperhitungkan oleh bank atas deposito berjangka tersebut.
*     Deposito Harian ( Deposito On Call )
Simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan lebih dahulu sesuai kesepakatan pihak bank dengan nasabah. Deposito ini memiliki waktu minimal tujuh hari dan maksimal 30 hari. Instrument penghimpunan dana ini pada prinsipnya merupakan perpaduan antara rekening giro dengan deposito berjangka. Tingkat bunganyapun relative lebih rendah dari deposito berjangka dan lebih tinggi dari giro. Jenis simpanan ini umumnya digunakan oleh nasabah yang kebutuhan dananya atau transaksi usahanya tidak terjadi setiap hari. Jenis simpanan ini bagi bank merupakan sumber dana yang penarikannya dapat diprediksi. Deposito ini hanya untuk Prime Cost         ( Nasabah tertentu yang mempunyai uang dengan jumlah besar).
*     Sertifikat Deposito (Sertificate of Deposito)
Deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjual belikan. Bentuk simpanan ini khususnya dalam masyarakat perbankan Indonesia sampai saat ini belum begitu popular sebagaimana Deposito Berjangka dan Tabungan. Oleh karma itu, dana perbankan yang bersumber dari jenis simpanan ini jumlahnya lebih kecil dibandingkan sumber dana lainnya. Kurang popularnya sertifikat deposito ini sebagai simpanan oleh masyarakat antara lain disebabkan oleh adanya ketentuan yang meharuskan bank-bank memperoleh izin lebih dahulu dari BI bagi bank-bank yang akan menerbitkan sertifikat Deposito.

Karakteristik Sertifikat Deposito
*      Diterbitkan oleh bank atas unjuk dan dengan jangka waktu tertentu
*      Dapat diperjual belikan ( negotiable )
*      Merupakan instrument pasar uang
*      Bunga dibayar dimuka ( discounted basis )
*      Dapat dijadikan jaminan.

Fungsi deposito adalah sebagai simpanan lalu kenapa tidak di tabung saja semuanya di tabungan? Walaupun deposito adalah tabungan juga tetapi mempunyai karateristik berbeda dari tabungan biasa, yang menyebabkan deposito mempunyai kelebihan dan kekurangan, antara lain:
  • Setoran minimal. Tidak seperti tabungan yang dapat dibuka dengan setoran awal yang kecil. Minimal penempatan deposito lebih besar, sehingga Anda harus punya uang lebih banyak untuk membuka deposito. Besarnya minimal pembukaan deposito pada tiap bank bervariasi, tetapi rata-rata saat ini yang paling minimal Rp 1.000.000,-. 
  •  
  • Jangka waktu. Penempatan deposito mengharuskan adanya pengendapan dana selama jangka waktu tertentu yang dapat dipilih oleh nasabahnya yaitu 1,3,6,atau 12 bulan. Karena itu jika Anda ingin menambah jumlah saldo deposito hal itu tidak dapat dilakukan setiap saat.
  • Begitu juga jika Anda membutuhkan uang kemudian ingin mencairkan dana pada deposito. Karena adanya jangka waktu tadi maka deposito juga tidak bisa dicairkan setiap saat, tetapi pada saat jatuh tempo saja. Dengan demikian baik kita Anda ingin menambah saldo deposito atau mencairkan deposito hanya bisa dilakukan pada saat jatuh temponya
  • Jika Anda terpaksa harus mencairkan deposito, biasanya bank akan mengenakan denda penalty pada tiap penarikan dana deposito yang belum jatuh tempo. Besarnya denda penalty juga bervariasi di berbagai bank. Ada yang berupa prosentase dari nilai deposito pada saat di cairkan (pokok + bunga), atau berupa prosentase dari nilai pokok depositonya saja.
  • Bunga deposito. Bunga deposito selalu lebih besar dari bunga tabungan sehingga otomatis dana Anda pun akan berkembang lebih cepat. Inilah biasanya yang menjadi daya tarik utama deposito, sehingga deposito lebih cocok dijadikan sarana investasi dibandingkan tabungan
  • Risiko rendah. Walaupun tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari tabungan maupun giro, namun karena masih sama-sama produk simpanan di bank maka deposito bisa dogolongkan produk simpanan berisiko rendah.
  • Biaya administrasi dan pajak. Keuntungan lainnya dari deposito adalah tidak dikenakannya biaya administrasi bulanan. Tidak seperti tabungan dan giro yang dikenakan biaya administrasi bulanan. Walupun demikian pemotongan tetap ada yaitu sebesar pajak deposito yang diperhitungkan dari hasil bunga deposito saja tidak termasuk pokok.

          Contoh transaksi deposito.
v     Transaksi Deposito
       Andi melakukan setoran tunai untuk pembukaan rekenin Deposit berjangka 6 bulan sebesar Rp 20.000.000,-
       D : Kas                                  Rp.  20.000.000,00
              K : Deposito 6 bulan Andi             Rp.  20.000.000,00

v     Perhitungan Bunga deposito
Bank akan memberikan bunga 12% pa dengan perhitungan ( 20.000.000 x  12% ) / 12 bulan maka bunga yang akan diterima adalah Rp 200.000 per bulan
       D : Biaya Bunga Depo                   Rp.   200.000,00
              K : Bunga YMH dibayar Depo         Rp.   200.000,00

Pada saat bunga di ambil tunai
     D : Bunga YMH dibayar Depo          Rp.   200.000,00
              K : Kas                                 Rp.   200.000,00

Atau…

       Pada saat bunga dipindahkan ke rekening tabungan
     D : Bunga YMH dibayar Depo          Rp.   200.000,00
              K : Tabungan Andi                            Rp.   200.000,00

v     Pencarian Deposito yang belum jatuh tempo
Andi mempunyai deposito Rp 50.000.000,- bunga 19 % pa untuk jangka 1 tahun, ternyata hendak dicairkan setelah jatuh tempo bulan ke 3, maka Andi akan di kenakan penalty Rp. 625.000,-
       D : Deposito Andi                Rp.   50.000.000,00
              K : Pendapatan op lain-lain           Rp.        625.000,00
              K : Kas                                 Rp.   49.375.000,00


Contoh deposito berjangka


*The writer is Student of Finance and Banking Administration, Univ. of Indonesia