Time is Flow

Thursday, 14 January 2010

KERAJAAN MAJAPAHIT..

Tiba-tiba tertarik buat nulis cerita tentang Kerajaan Majapahit.... ^^
wiyasti dwiandini*

______________________________________________________


Kerajaan Majapahit adalah nama sebuah kerajaan kuno di Idonesia, kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Budha di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 M. Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389) yang didampingi oleh Patih Gadjah Mada (1331-1364), Kerajaan Majapahit mengalami masa Kejayaannya.

Dalam Sejarah Indonesia Kerajaan Majapahit merupakan suatu kerajaan yang besar yang disegani oleh banyak bangsa asing. Namun sejarah Majapahit pada hakikatnya menerima banyak unsur politis, kebudayaan, sosial ekonomi dari Kerajaan Singasari, sehingga pembahasan tentang Kerajaan Majapahit tidak dapat dipisahkan dari sejarah kerajaan Singasari.

Raja Kertanegara merupakan raja terkemuka dan raja terakhir dari Kerajaan Singasari. dibawah pemerintahannya Kerajaan Singasari mencapai masa kejayaannya. Raja Kertanegara wafat pada tahun 291 M, yang ketika itu pusat Kerajaan Singasari diserbu secara mendadak oleh Jayakatwang (Keturunan Raja Kediri). Dalam serangan itu Raden Wijaya (menantu Kertanegara) berhasil meloloskan diri dan lari ke Madura untuk meminta perlindungan dari Bupati Arya Wirarja. Atas bantuan dari Arya Wirarja itu, Raden Wijaya diterima dan diampuni oleh Jayakatwang dan diberikan sebidang tanah di Tarik. Daerah itu kemudian dibangun kembali menjadi sebuah perkampungan dan digunakan oleh Raden Wijaya untuk mempersiapkan diri dan menyusun kekuatan untuk sewaktu-waktu mengadakan serangan balasan terhadap Kediri.

Kedatangan pasukan Cina - Mongol yang ingin menaklukan Kertanegara, tidak disia-siakan oleh Raden wijaya untuk menyerang Raja Jayakatwang (Raja Kediri). Raden Wijaya Berhasil menipu pasukan-pasukan Cina, sehingga mereka rela bergabung dengan Raden Wijaya dan menyerang Raja Jayakatwang hingga akhirnya Kerajaan Kediri dapat dihancurkan.

Kemenangan itu membuat tentara Cina-Mongol bergembira. saat tentara Cina Mongol meryakan pesta kemenangan, Raden Wijaya menyerang mereka.Serangan yang tiba-tiba dan tak diduga yang dilakukan oleh Raden Wijaya, membuat tentara Cina Mongol kalang kabut. banyak yang terbunuh sedangkan yang selamat melarikan diri.

Dengan lenyapnya tentara Cina Mongol, pada tahun 1292 M Kerajaan Majapahit sudah dianggap berdiri. walaupun demikian sistem pemerintahan Majapahit baru berjalan setahun kemudian, ketika Raden Wijaya menjadi Raja Majapahit yang pertama dengan gelar Sri Kertajasa Jayawardhana. Raden Wijaya memerintah kerajaan Majapahit dari tahun 1293-1309 M. Raden Wijaya sempat memeperistri keempat putri Kertanegara yaitu, Tribhuwana, Narendraduhita, Prajnaparamita, dan Gayatri. Pada awal pemerintahannya terjadi pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh teman-teman seperjuangan Raden Wijaya seperti Sora, Ranggalawe, dan Nambi. Pemberontakan-pemberontakan itu terjadi karena rasa tidak puas atas jabatan-jabatan yang diberikan oleh Raja. Akan tetapi pemberontakan itu dapat dipadamkan. Kemudian pada tahun 1309 Raden Wijaya wafat dan dimakamkan pada dua tempat,yaitu dalam bentuk Jina (Buddha) di Antapura dan dalam bentuk Wisnu dan Siwa di Candi Simping (dekat Blitar).

Raden wijaya wafat meninggalkan seorang putra yang bernama Kala Gemet. Putra ini kemudian diangkat menjadi Raja Majapahit dengan gelar Sri Jayanegara ( Raja Jayanegara ). Jayanegara memerintah Majapahit dari tahun 1903-1328 M. Masa pemerintahan Jayanegara penuh dengan pemberontakan dan juga dikenal sebagai suatu masa yang suran dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Pemberontakan-pemberontakan itu datang dari Juru Demung, Gajah Biru, Nambi dan Kuti.

Pemberontakan Kuti merupakan pemberontakan yang paling berbahaya dan hampir meruntuhkan Kerajaan Majapahit. Raja Jayanegara terpaksa mengungsi ke Desa Bedander yang diikuti oleh sejumlah pasukan Bhayangkara (Pengawal Pribadi Raja) dibawah pimpinan Gajah Mada. setelah beberapa hari menetap di Desa itu maka Gajah Mada kembali ke Majapahit untuk meninjau suasana. Setelah diketahui keadaan rakyat dan bangsawan yang tidak setuju dan bahkan sangat membenci Kuti, Gajah Mada akhirnya merencanakan siasat untuk melakukan serangan kepada Kuti. Berkat ketangkasan dan siasat jitu dari Gajah Mada akhirnya Kuti dan kawannya dapat dilenyapkan dan Raja Jayanegara dapat kembali ke Istana. Sebagai penghargaan atas jasa Gajah Mada. maka Ia langsung diangkat menjadi patih di Kuripan dan tidak lama kemudian dia diangkat menjadi patih di Kediri.

Raja Jayanegara meninggal dunia dengan tidak meninggalkan seorang putra mahkota. Tahta kerajaan Majapahit jatuh ke tangan Gayatri, putri Raja Kertanegara yang masih hidup. Namun, karena ia sudah menjadi seorang Pertapa, tahta kerajaan diserahkan kepada putrinya yang bernama Dyah Gitarja yang lebih dikenal dengan nama Tribhuwanatunggadewi. Tribhuanatunggadewi memerintah Kerajaan Majapahit dari tahun 1328-1350. Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan Sadeng, pimpinan pemberontakan tidak diketahui, nama Sadeng sediri adalah nama sebuah daerah di Jawa Timur. Pemberontakan Sadeng dapat di padamkan oleh Gajah Mada dan Adityawarman.

Karena jasa dan kecakapannya, Gajah Mada diangkt menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit menggantikan Arya Tadah. Saat upacara pelantikan, Gajah Mada mengucapkan sumpahnya yang terkenal dengan nama Sumpah Palapa ( Tan Amukti Palapa ) yang menyatakan bahwa "Gajah Mada tidak akan hidup mewah sebelum Nusantara berhasil disatukan di bawah panji Kerajaan Majapahit". sejak saat itu Gajah Mada menjadi pejabat pemerintahan tertinggi sesudah raja. Ia mempunyai wewenang untuk menetapkan politik pemerintahan Majapahit. Pada tahun 1350 ibu dari Tribhuwanatunggadewi yaitu Gayatri meninggal dunia, pemerintahan Tribhuwanatunggadewi pun berakhir dan di gantikan oleh putranya yaitu Hayam Wuruk dengan gelarnya Sri Rajasanagara.

Raja Hayam Wuruk yang terlahir dari pernikahan Tribhuwanatunggadewi dengan Cakradara (Kertawardhana) adalah seorang raja yang mempunyai pandangan luas. kebijakan politik Hayam Wuruk banyak memiliki kesaman dengan politik Gajah Mada, yaitu mencita-citakan persatuan nusantara dibawah panji Kerajaan Majapahit.

Hayam Wuruk memerintah Kerajaan Majapahit dari tahun 1350-1389 M. Pada masa pemerintahannya, Gajah Mada tetap menjadi salah satu tiang utama Kerajaan Majapahit dalam mencapai kejayaannya. Bahkan Kerajaan Majapahit dapat disebut kerajaan nasional setelah Kerajaan Sriwijaya.

Selama Hidupnya, Patih Gajah Mada menjalankan politik persatuan Nusantara. Cita-citanya dijalankan dengan begitu tegas, sehingga menimbulkan peristiwa Sunda yang terjadi pada tahun 1351 M. Peristiwa itu berawal dari usaha Raja Hayam Wuruk untuk meminang putri dari Padjajaran, Dyah Pitaloka. Lamaran itu diterima oleh Sri Baduga. Raja Sri Baduga beserta putri dan pengikutnya pergi ke Majapahit, dan beristirahat di Lapangan Bubat dekat pintu gerbang Majapahit.

Selanjutnya timbul perselisihan paham antara Gajah Mada dan pimpinan Laskar Padjajaran. Gajah Mada ingin menggunakan kesempatan ini agar Padjajaran mau mengakui kedaulatan Majapahit, yakni dengan menjadikan Putri Dyah Pitaloka sebagai selir Raja Hayam Wuruk dan bukan sebagai Permaisuri. Hal ini tidak dapat diterima oleh Padjajaran karena dianggap merendahkan derajat. Akhirnya pecah pertempuran yang mengakibatkan terbunuhnya Sri Baduga dengan putriya dan seluruh pengikutnya di Lapangan Bubat.

Akibat peristiwa itu Politik Gajah Mada menemui kegagalan, karena dengan adanya peristiwa Bubat tersebut belum berarti Padjajaran sudah menjadi wilayah Kerajaan Majapahit. Bahkan Kerajaan Padjajaran terus berkembang secara terpisah dari Majapahit.

Ketika Gajah Mada wafat tahun 1364 M, Raja Hayam Wuruk kehilangan orang yang sangat diandalkan dalam memerintah kerajaan. Setelah gajah Mada wafat, Raja Hayam Wuruk mengadakan sidang Dewan Sapta Prabu untuk memutuskan pengganti Patih gajah Mada. Namun, tidak ada satu orangpun yang sanggup menggantikan Patih Gajah Mada. Kemudian diangkatlah empat orang mentri dibawah pimpinan Punala Tanding. Hal itu tidak berlangsung lama. Keempat orang mentri tersebut digantikan oleh dua orang mentri, yaitu Gajah Enggon dan Gajah Manguri. Akhirnya, Hayam Wuruk memutuskan untuk mengangkat Gajah Enggon sebagai Patih Mangkubhumi menggantikan Gajah Mada.

Keadaan Kerajaan Majapahit bertambah suram dengan wafatnya Tribhuwanatunggadewi (Ibunda Raja Hayam Wuruk) tahun 1379 M. Kerajaan Majapahit semakin kehilangan pembantu-pembantu yang cakap. Kemunduran Kerajaan Majapahit semakin jelas setelah wafatnya Raja Hayam Wuruk tahun 1389 M. Berakhirlah masa Kejayaan Majapahit.

Raja Hayam Wuruk digantikan oleh Putrinya yang bernama Kusuma Wardhani. Putri ini menikah dengn Wikrama Wardhana (Kemenakan Hayam Wuruk). Wikrama Wardhana memerintah Kerajaan Majapahit dari tahun 1389-1429 M. Tetapi Hayam Wuruk juga mempunyai seorang putra (yang lahir dari selir) bernama Wirabhumi. Wirabhumi diberi kekuasaan di ujung timur Pulau Jawa, yaitu daerah Blambangan sekarang.

Pada mulanya antara Wikrama Wardhana dengan Wirabhumi terjalin suatu hubungan yang baik. Tetapi pada tahun 1400 M, Kusuma Wardhani wafat, sementara Wikrama Wardhana mempunyai maksud untuk menjadi bhiksu. Hal ini menyebabkan kekosongan dalam Pemerintahan Majapahit. Wirabhumi memanfaatkan kesempatan ini untuk merebut kekuasaan di Majapahit, sehingga menimbulkan Perang Paregreg antara tahun 1401-1406 M. Perang Paregreg juga terjadi karena Wirabhumi tidak puas dengan pengankatan Prabu Stri Suhita ( yang merupakan istri kemenakan Wikrama Wardhana) menjadi raja menggantika Wikarma Wardhana. Dalam perang ini Wirabhumi dapat dibunuh (peristiwa ini menjadi dasar dari cerita Damarwulan - Minakdjinggo). Meskipun perang Paregreg telah berakhir, keadaan Kerajaan majapahit makin melemah. Satu persatu daerah kekuasaan Majapahit melepas diri dari kekuasaan pemerintahan pusat.

Setelah pemerintahan Suhita Berakhir terdapat beberapa raja dari kerajaan Majapahit yang tidak begitu besar kekuasaannya, seperti : Raja Kertawijaya bergelar Brawijaya I (1447-1451), Raja Rajasa Wardhana bergelar Brawijaya II (1451-1453), Raja Purwawisesa atau Girishawardhana bergelar Brawijaya III (1456-1466), Raja Simba Wikramawardhana (1466-1453), Bhre Pandansalas bergelar Brawijaya IV, Bhre Kertabumi bergelar Brawijaya V.

seiring dengan itu, muncul kerajaan kerajaan Islam di pesisir. Suatu tradisi lisan yang terkenal di Pulau Jawa menyatakan bahwa kerajaan Majapahit hancur akibat serangan dari pasukan-pasukan Islam di bawah pimpinan Raden Patah (Demak). Pada waktu itu disebutkan bahwa Raja yang memerintah di Majapahit adalah Brawijaya V (Bhre Kertabumi). Braijaya V merupakan raja terakhir dari Kerajaan majapahit, karena setelah wafatnya Kerajaan Majapahit mengalami Keruntuhan (sekitar awal abad ke-16 M).

Dalam Tradisi Jawa ada sebuah Kronogram atau Candrasengkala yang berbunyi " Sirna ilang kretaring bumi". Sengkala ini konon adalah tahun runtuhnya Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041, yaitu tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adalah "Sirna hilanglah kemakmuran bumi". Namun yang sebenarnya digambarkan oleh Candrasengkala adalah gugurnya Bhre Kertabumi oleh Girindrawardhana.

Setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa yang dikuasai oleh Islam, maka sebagian penduduk Majapahit yang tidak mau menerima Islam menyingkir ke Bali. Mereka menyebut dirinya Wong Majapahit atau Bali Mjapahit atau Sekelompok masyarakat yang berasal dari Majapahit. Masyarakt Hindu Bali yang termasuk keturunan Majapahit menduduki tempat yang Mayoritas. sedangkan masyarakat Bali asli terdesak ke daerh-daerah pegunungan seperti ke daerah Trunyan (di tepi Danau Batur), Tenganan (di daerah Bali bagian Timur, Tigawasa, Sembiran (di daerah Bali Utara).


*Struktur Pemerintahan Majapahit*
R
aja dianggap sebagai penjelmaan Dewa di dunia dan memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan . Dalam melaksanakan tugasnya, raja dibantu oleh sejumlah pejabat pemerintah. Para Ptra pejabat dan kerabat raja, diberi kedudukan tinggi dalam pemerintahan. Sebelum menjadi Raja, Putra Mahkota biasanya diberi daerah kekuasan sebagai Raja Muda ( Yuwaraja atau Rajakumara ). Misalnya, Hayam Wuruk, sebelum menjadi Raja Majapahit ia telah diangkat menjadi Raja Muda dan berkedudukan di Jiwana. Begitu pula dengan putri Hayam Wuruk yang bernama Kusumawardhani pernah dinobatkan sebagai Raja Muda dan berkedudukan di Kibalan.

Dalam menjalankan Pemerintahan, Raja dibantu oleh dewan persidangan kerajaan atau Bhatara sapta prabu. Dewan ini bertugas memberi pertimbangan-pertimbangan kepada raja. Anggota dewan terdiri dari sanak saudara raja. di samping Raja Majapahit masih ada sejumlah raja-raja daerah atau paduka bhatara. Mereka itu masing-masing memerintah daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Mereka masih termasuk saudara atau kerabat dekat raja. Dalam melaksanakan tugas kerajaan, mereka dibebani tugas dan tanggung jawab untuk mengumpulkan penghasilan bagi kerajaan (pusat) dan juga menjaga keselamaan daerah kekuasaan. Dalam menjalankan pemerintahan daerahnya, raja dibantu oleh sejumlah pejabat daerah dengan susunan pemerintahan yang hampir sama dengan pemerintah pusat.

Selain itu, raja jga dibantu oleh tiga mentri seperti i hino, i halu, i sirikan. Dari ketiga maha mentri itu, maha mentri i hino merupakan yang tertinggi kedudukannya. Ia mempunya hubungan dengan raja, bahkan ia pun dapat mengeluarkan piagam-piagam berupa prasasti.

Ketiga mahamentri itu dibantu oleh para rakryan mentri pakirakiran atau sekelompok pejabat tinggi kerajaan yang merupakan badan pelaksana pemerintahan. Badan ini terdiri dari 5 orang pejabat, yaitu rakryan mahapatih (Patih Amangkubhumi), rakryan demung, rakryan tumenggung, rakryan rangga, dan rakryan kanuruhan. Pada zaman Majapahit kelima pejabat itu di sebut dengan Sang Panca ing Wilwatika atau Mentri Amancanegara yang membantu raja dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan kerajaan.

Di samping para rakryan mentri tersebut, ada Dharmadhayaksa, yang bertugas mengurusi masalah-masalah keagamaan. Dharmadhayaksa ada dua, yaitu Dharmadhayaksa ring Kasaiwan (agama Hindu-Siwa) dan Dharmadhayaksa ring Kasogatan (agama Buddha). Masing-masing Dharmadhayaksa dibantu oleh sejumlah pejabat keagamaan yang disebut Dharma-upapati. Pada zaman Raja Hayam Wuruk, hanya dikenal tujuh upapati, yaitu Sang Pamegal i tirwan, i kandamuhi, i manghuri, i pamwatan, i jambi, i kandangan rare dan i kandangan atuha.

*Sumber Sejarah Majapahit*
sumber informasi mengenai berdiri dan berkembangnya kerajaan Majapahit berasal dari beberapa sumber, yaitu :
Prasasti Butak (1294 M). Prasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia naik tahta. Prasasti ini memuat peristiwa-peristiwa keruntuhan Kerajaan Singasari dan perjuangan Raden wijaya untuk mendirikna Kerajaan Majapahit.
Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakaram. Kedua kidung ini menceritakan Raden Wijaya ketika menghadapi musuh dari kediri dan tahun-tahun awal perkembangan Majapahit.
Kitab Pararaton. yang menceritakan tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit.
Kitab Negarakertagama. yang menceritakan tetang perjalanan Hayam wuruk ke Jawa Timur.

*Kehidupan Ekonomi majapahit*
Majapahit Menjalankan politik betetangga yang baik dengan kerajaan asing, seperti Kerajaan Cina, Ayodya (Siam), Champa, dan Kamboja. Sekitar tahun 1370-1381 Majapahit telah beberapa kali mengirim utusan persahbatan ke Cina, hal itu diketahui dari berita kronik Cina dari Dinasti Ming.

Hubungan persahabatan yang dijalin dengan negara tetangga itu sangat penting bagi Kerajaan Majapahit. Khususnya dalam bidang perekonomian (Pelayaran dan Perdgangan) karena wilayah Kerajaan Majapahit terdiri atas pulau dan daerah kepulauan serta sebagai sumber barang dagangan yang sangat laku di pasaran. Barang dagangan yang di pasarkna antara lain beras, lada, timah, besi, intan, ikan cengkeh, pala, kapas dan kayu cendana. Alat tukar perdagangan yaitu dengan uang yang di sebut Gobog, biasanya uang ini berhiaskan motif wayang.

Dalam dunia perdagangan , Kerajaan Majapahit memegang dua peranan penting, yaitu sebagai kerajaan produsen dan sebagai kerajaan perantara. Kerajaan Majapahit memiliki wilayah yang sangat luas dan kondisi tanah yang subur. dengan daerah yang subur, Kerajaan Majapahit menjadi produsen banyak barang dagangan. Kerajaan Majapahit juga bertindak sebgai pedagang perantara, artinya membawa hasil bumi dari daerah yang satu ke daerah yang lain.


*Kehidupan Budaya Majapahit*
Perkembangan kebudayaan di Kerajan Majapahit dapat diketahui dari peninggala-peninggalan seperti :
Candi. Candi peninggalan Kerajaan majapahit antara lain Candi panataran (Blitar), Candi Tegalwangi dan Surawana (Pare, Kediri), Candi Sawentar (Blitar), Candi Sumberjati (Blitar), Candi Tikus (Trowulan), dan bangunan-bagunan purbalain-lainya, terutama yang terdapat di daerah Trowulan.

Sastra. Hasil sastra zaman majapahit dapat dibedakan menadi :
Sastra zaman majapahit awal Hasil sastra pada zaman ini adalah : Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca (1365), Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, Kitab Arjunawiwaha Karangan Mpu Tantular, Kitab Kunjarakarna tidak diketahui pengarangnya, dan Kitab Parthayajna, tidak diketahui pengarangnya.

Sastra zaman Majapahit akhir
Hasil sastra zaman Majapahit akhir ditulis dalam bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang (kidung) dan gancaran (prosa). Hasil sastra terpenting antara lain Kitab Pararaton, menceritakan riwayat Raja - raja Singasari dan Majapahit ; Kitab Sundayana menceritakan Peristiwa Bubat ; Kitab Sorandaka, menceritakan pemberontakan Sora ; Kitab Ranggalawe, menceritakan Pemberontakan Ranggalawe ; Panjiwijayakrama, menguraikan riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja ; Kitab Usnan Jawa, tentang penaklukan Pulau Bali ole Gajah Mada dan Aryadamar, pemindahan Kraton Majapahit ke Gelgel dan penumpasan raja raksasa Maya Denawa ; dan Kitab Usnan Bali, tentang kekacauan di Pulau Bali akibat keganasan Maya Denawa yang akhirnya dibunuh oleh dewa. Selain kitab-kitab tersebut, masih ada kitab-kitab sastra lainnya seperti Paman Cangah, Tantu Pagelaran, Calon Arang, Korawasrama, Babhuksah, Tantri Kamandaka, dan Pancatantra.



*The writer is Student of Finance and Banking Administration, Univ. of Indonesia

2 comments:

  1. terima kasih, sangat membantu materi ujian sekolah saya, dan blognya mbak bagus banget :D (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Tities, terima kasih banyakkk,, semangat yaa sekolahnya jangan lupa untuk tetap selalu rajin belajar :)

      Delete