Time is Flow
Thursday, 8 November 2012
Mulailah, then I would be..
Satu lagi kenalan saya lolos dapat beasiswa ke luar negeri, tepatnya ke Tunisia namnya Hanz..setelah beberapa teman, kenalan, atau sekedar mengisi list friends di facebook saya yang bisa studi ke luar negeri. Ada yang ke Turki kayak kak Akmal dan Andrian, ada yang ke German kaya Inna, ada yang ke Korea kayak temannya kak Yunus, ada yang ke Jepang kayak kak Bhakti dan orang yang dekat dengan saya sendiri yakni Paman saya namanya Djagal W. Marseno, ada yang ke Inggris kayak temennya kak Sonny dan temennya kak Andi dan bahkan kak Andi sendiri ke Singapore. Semuanya itu studi di luar negeri with scholarship betapa bangga dan bahagianya keluarga mereka, teman mereka, sahabat mereka dan terutama betapa bangga dan bahagianya diri mereka sendiri.
Saya selalu bertanya-tanya sama diri saya "kapan?" kapan saya bisa seperti mereka? kapan waktu itu tiba? kapan.. kapan... kapan... sebenaranya kapan saya bisa studi ke luar negeri itu yang menentukkan adalah diri saya sendiri. Kenapa saya bilang seperti itu? yup saya sendiriliah yang menentukan kapan saya bisa studi di luar negeri, karena untuk bisa studi ke luar negeri kita perlu mempersiapkan diri kita terlebih dahulu, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk bisa memenuhi syarat-syarat agar bisa mendapatkan kesempatan sekolah ke luar negeri dengan beasiswa. Kapan saya harus mulai untuk memenuhi persyaratan-persayaratan itu? kapannya, saya sendirilah yang menentukan. contohnya untuk studi di luar negeri pasti dibutuhkan score yang tinggi dari TOEFL, IELST atau apapun itu namanayaa, nah kalo kita gak pernah mau mulai untuk belajar belajar dan belajar dan memperdalam bahasa inggris, maka score yang disyaratkan pun juga gak akan pernah terpenuhi, yaa kaann?? semakin lama kita memulai berjuang untuk memenuhi itu semua semakin lama pula kita mendapatkan kesempatan untuk studi di luar negeri.
Oleh sebab itu "MULAILAH" memulai untuk memperjuangan mimpi-mimpi kita, kalau kita tidak pernah memulainya maka kita juga tidak akan pernah mendapatkannya. Seperti suatu masalah, masalah itu tidak akan pernah selesai jika kita tidak mau memulai untuk menyelesaikannya. Seperti seseorang yang ingin menjadi penulis, kalau mereka tidak memulai untuk membuat sebuah tulisan maka mereka tidak akan pernah jadi penulis. Begitu juga penyanyi, presiden, menteri, dosen, dokter atau apapun itu, mereka tidak akan pernah bisa 'menjadi' jika mereka tidak memulainya. Ada akhir, pasti ada awal terlebih dahulu, tidak mungkin akhir ada kalau tidak ada awal.
Jadi, ayoo kita berani dan mau memulai, berkomitmen dan mempunyai integritas untuk memulai, dan belajar memimpin diri kita sendiri, yang bersumber dari keinginan yang paling dalam dari diri kita seperti dalam proses Presencing dalam U Theory, keinginan yang terdalam untuk memulai mendapakan apa yang kita inginkan, kita harapkan dan kita cita-citakan.. Tapi di luar kuasa dan kendali kita, Allah lah maha penentu segala, kita hanya bisa berdoa, berusaha berusaha dan terus berusaha dengan mencoba memulainya.. maka, MULAILAH...
Wiyasti D. Maresno
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment