Seumur hidup setiap lebaran itu saya ga pernah yang namanya pulang kampung, tapi bukan berarti saya penduduk asli Jakarta, hanya saja sesepuh saya alias mbah buyut saya yang tinggal di Jawa sudah tak ada lagi sedangkan mbah saya yang dari kedua orang tua saya semuanya tinggal di Jakarta, merekapun kini telah tiada, hhiikksss. So sehubungan kedua orang tua saya anak tertua yang mana pengganti orang tua, alhasil setiap lebaran seluruh keluarga besar Marseno (keluarga Bapak) maupun Soedalmo (keluarga Ibu) kumpulnya di rumah, pastinya rumah jadi sangat ramai dan tentunya masak ketupat beserta teman-temannya selalu dalam porsi besar.
Well balik lagi ke masalah pulang kamu, udah dua kali lebaran, tahun lalu dan tahun ini saya dan kakak saya (Mba Tiwi) pulang kampung tapi pulang kampungnya ke kampung orang, lhoo kok bisaa?? iyaa jadi kampungnya itu kampung punya sepupu saya Pipit dan Puput, lokasinya di Brebes sekitar 314km dari Jakarta, karena berangkatnya malam pas hari H lebaran jadi Jakarta-Brebes bisa di tempuh dalam waktu 4-5 jam, cepett yaa dibandingkan berangkatnya sebelum hari H lebaran. Jadi kemarin tuh habis lebaran di rumah, pagi-pagi buta esokkan harinya kami berangkat ke Brebes tepatnya ke Desa Kersana.
Kami sampai disana sekitar pukul delapan pagi, yang utama kita cari adalah kassuurr, hehehe.. yup kami ngantuk banget dan cukup lelah di perjalanan jadi wajar kalo yang di cari pertama adalah kasur. Di Desa Kersana, udah ada beberapa perubahan, tahun lalu di depan rumah Mbah Sukarman (red : Omm Mulyono father, Pipit & Puput grandfather) itu masih ada sawah dan kebun-kebun gitu, sekarang tempat itu lagi di bangun untuk bendungan. Padahal menurut saya, sayang banget kalo sawahnya di gusur padahal desanya jadi terlihat labih asri klo pemandangannya itu sawah dan kebun.
Di sana kami gak lama cuma dua hari satu malam, sebab Oom Mulyono (red: Pipit & Puput father) ada panggilan apel hari Rabu paginya. Hari pertama disana di isi dengan acara tahunan keluarga besar Mbah Sukarman. Acaranya itu berbentuk arisan keluarga yang di adain tahunan, memang sederhana tapi dampak yang di timbulkannya lebih dari sederhana, yakni luar biasa. Bayangkan acara arisan ini bisa mempersatukan dan mempererta jalinan silaturahmi dalam satu keluarga besar yang sekarang tempat tinggalnya terpencar ke berbagai daerah, ada yang di Jakarta, Tangerang, Cirebon, dan Tegal. Acara yang biasanya diadakan H+1 di Desa Kersana ini mewajibkan seluruh anggota keluarga yakni anak-anaknya Mbah Sukarman hadir dalam kumpul keluarga ini, inilah yang membuat keluarga Mbah Sukarman menjadi harmonis dan solid. Setelah acara selesai, kami pergi ke makam mbah-mbah dan saudara-saudara yang sudah tiada, makamnya ga jauh dari rumah, mungkin hanya 20 meter, kami mengirim doa bersama disana. Sehabis dari makam, kami main ke bendungan yang masih di garap itu, dari sana bisa terlihat pemandangan sunset loh. Dari banyaknya keluarga yang berkumpul, saya jadi punya tambahan kenalan saudara, ada Ari & Nana (anaknya Pakde Kismo), ada Jafar beserta 2 adiknya (anaknya Lik siapa yaa, lupa hehe), ada Yudha (anaknya Bulik Warni) yang setia jadi photografer kita disana, ada Rendra & Rizky (anaknya Oom Yudi) yang lucu-lucu banget dan ada Yurin (anaknya Oom Kusrin) yang lucu dan punya rambut kriting spiral.
Malam harinya, kami menikmati pesta kembang api, di sana banyak yang nyalain kembang apa yang melemparkan bunga apinya di angkasa. Ternyata Oom Mulyono bawa kembang api serupa, semakin ramai saja pesta kembang apinya, yeeaahh sangat menyenangkan. Setelah semua kembang api habis dinyalakan, kami lanjutkan dengan bercengkraman bersama keluarga, kami ngobrol membahas apa saja yang bisa dijadikan bahan obrolan. Hari semakin larut, udah banyak yang menuju alam mimpi, tapi saya, Pipit, Puput dan Yudha malahan nonton film di laptop kepunyaan Yudha. Film yang kami tonton ga banyak, cuma dua, dari film yang bikin kami tegang karena action nya Fast and Furious 5 sampai diredakan dengan film Johnny English Reborn yang bikin kami ketawa-tawa. Setelah film kedua selesai ditonton, saya, Pipit dan Puput bergegas untuk mengikuti yang lainnya yakni menuju alam mimipi, meninggalkan Yudha di ruang tamu bersama laptopnya dan Oom Mulyono yang sedari tadi menemani kami nonton tetapi sambil tidur :)
****
Malam berganti pagi lagi, pagi hari di hari kedua di sana gak banyak yang dilakukan, hanya aktivitas biasa saja (ngobrol, nonton tv, makan, dan tak lupa foto-foto :)). Oh iyaa tapi ada satu hal yang kami lakukan di pagi hari yang bikin
berkesan, yakni menyembelih ayam, yup Mbah Sukarman punya ternak ayam
sendiri loh, jadi lauk untuk sarapan pagi ini adalah ayam dari kadang
sendiri, wahh asik yaa. Sekitar jam sepuluhan, tadinya saya, Pipit, Puput dan Mba Tiwi mau ikut nganter Bude Kismo, Ari juga Nana pulang ke Tegal (Pakde Kismo-nya udah pulang duluan ke Tegal kemarin sore) tetapi ternyata mobilnya gak cukup, jadi cuma Oom Yudi dan keluarga juga Yudha saja yang nganter ke Tegal.
Hari ini rencana kita mau pulang ke Jakarta, berangkat sehabis maghrib karena besok paginya Oom Mul harus apel, tetapi ternyata telor asin pesenan Omm Mul belum matang dan matangnya sekitar jam sembilan malam. Akhirnya sambil menunggu telor asin itu masak, kami bersilaturahmu ke rumah Mbah Subekti dan kedua kakak perempuannya (lupa namnay mbah siapa ;)). Letak rumah mbah-mbah ini dekat sekali dari rumah Mbah Sukarman, mungkin ga sampai 50 langkah kaki juga sudah tiba di rumah mereka. Setelah asik melahap kue-kue di rumah mbah-mbah itu, waktupun menunjukan pukul sembilan lewat, kami bergegas kembali ke rumah Mbah Sukarman dan menyiapkan barang-barang untuk kembali pulang ke Jakarta. Setelah semua barang-barang masuk mobil dan berpamitan pulang, berangkatlah kami menuju Jakarta.
Sebelum melanjutkan perjalanan pulang, kami sempat singgah dulu di Cirebon, mengantar Bulik Warni dan Yudha ke kediamannya. Hanya memakan waktu satu jam untuk sampai di Cirebon dari Brebes. Sesampainya disana, Oom Mul dan Tante Didin (Pipit & Puput mother) sejenak merebahkan badannya dari rasa lelah dan kami sempat menikmati teh hangat, kue dan masakannya Bulik Warni loh. Sambil menunggu Oom Mul dan Tante Didin selesai beristirahat, kami bercengkraman membahas kemana Yudha akan melanjutkan studinya nanti yang sekarang dia sudah kelas tiga SMA. Kalau ayahnya, ingin dia masuk ke pendidikan kepolisian, STPDN, STTD atau jadi Pilot, terus si Pipit & Puput mempromosikan UGM tempat sekarang mereka kuliah dan tentu saja aku juga menghasut Yudha untuk kuliah di UI. Pasti si Yudha semakin dilema mau pilih yang mana, sedangkan saat di tanya dia minatnya dimana, Yudha bilang belum tau, "masih gelap" katanya.
Waktu sudah menunjukkan pukul satu pagi, ketika Oom Mul terbangun dari tidurnya berkata "klo tadi ga bangaun sendiri, sampe jam empat pagi juga ga ada yang bangunin ini" hehehe. Karena di kejar waktu, langsung saja kami bersiap-siap melanjutkan perjalanan pulang. Akhirnya setelah empat jam perjalanan, tibalah kami di Jakarta, tiba di rumah, bersih-bersih dan kemudian tidur :)
sekian
*lebaran kali ini sungguh sangat berkesan, saya jadi bisa merasakan suasana pulang kampung :D
*lebaran kali ini sungguh sangat berkesan, saya jadi bisa merasakan suasana pulang kampung :D
nb: fotonya belum bisa di upload karena masih nunggu kiriman email dari Yudha, nanti setelah saya terima foto-fotonya dari Yudha akan segera saya upload :)

No comments:
Post a Comment